Bertandang ke kota-kota di Kalimantan Timur, seperti Samarinda, Balikpapan, ataupun Bontang, sepertinya tak lengkap kalau belum menyantap aneka olahan sea food. Lebih spesifik lagi, aneka masakan kepiting. Yap, si tuan crabs ini adalah salah satu makanan yang paling banyak diburu di Kalimantan Timur. Saking populernya, aneka jenis masakan kepiting ini menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Kalimantan Timur.
Banyak sekali macam olahan kepiting di Kaltim ini, mulai dari kepiting rebus, kepiting asam manis, kepiting lada hitam, kepiting saus tiram dan masih banyak yang lain. Beberapa contoh yang kusebutkan di atas adalah beberapa yang sudah pernah mampir di lidah.
Dari sekian banyak menu kepiting di Kaltim, yang terfavorit dan paling banyak diburu adalah olahan kepiting kenari. Kepiting kenari adalah salah satu jenis kepiting yang lebih banyak menghabiskan waktunya di darat. Beberapa orang menyebutnya ketam. Tinggalnya biasanya di pohon-pohon yang tinggi. Warnanya hitam, dan agak berbulu. Kalau dilihat sekilas, mirip dengan tarantula berukuran raksasa. Dari informasi yang kudapatkan di wikipedia, memang kepiting kenari sebenarnya bukan termasuk bangsa kepiting, melainkan masuk kedalam golongan bangsa Atropoda alias hewan berbuku-buku. Dan kepiting kenari adalah Atropoda terbesar di dunia. Saranku, kalau memang ingin menikmati kepiting kenari, jangan sampai tahu kepitingnya pas masih idup, karena dijaman bakal menghilangkan selera makan, he he he.
Jumlah kepiting kenari di dunia ini konon katanya sudah cukup langka, karena itu harga kepiting jenis ini sangat mahal dipasaran. Tapi, kalau di Kalimantan Timur, harganya sedikit lebih murah daripada di luar Kaltim. Ini karena Kalimantan Timur, tepatnya kota Tarakan dikenal sebagai salah satu habitat alami kepiting kenari.
Aku sendiri sebenarnya tidak terlalu hobi makan kepiting. Kalau dibilang doyan, ya doyan, tapi bukan yang fanatik, hingga menyediakan waktu dan bujet khusus untuk menikmati lezatnya olahan kepiting. Selain karena mahal, makan kepiting itu menurutku ribet dan susah. Kepiting favoritku tentu saja kepiting soka yang bisa dimakan langsung dengan cangkangnya.
Selain kepiting, ada satu lagi jenis makanan yang patut dicoba kala ke propinsi Kalimantan Timur, yaitu durian elay (semoga betul cara penulisanannya). Ini adalah salah satu jenis durian yang tumbuh subur di kawasan Kaltim. Dari luar, bentuk durian elay tidak jauh berbeda dengan durian biasa, hanya saja bau durian elay menurutku tidak terlalu kuat. Begitu dibuka, warna daging buahnya tidak berwarna putih, melainkan kuning. Rasanya tidak begitu kuat, sehingga bagi penggemar durian, mungkin durian elay ini rasanya kurang nendang.
Dan terakhir, sebelum meninggalkan propinsi terkaya di Indonesia ini jangan lupa membeli Amplang, kerupuk ikan khas Kaltim, sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan rekan-rekan. Rasanya sangat gurih dan renyah. Amplang biasanya dibentuk menjadi dua, yaitu ada yang lonjong panjang dan ada yang kecil-kecil (biasanya orang menyebutnya kuku macan).wongkentir.
Share your views...
0 Respones to "Wisata Kuliner di Samarinda"
Posting Komentar