Klayar Beach on Pacitan – East Java




Klayar beach is one beach which is located in the district Pacitan (East Java), precisely in the district Donorojo. The beach is still beautiful because it has not been visited by many tourists.
In Klayar you can enjoy the attractive scenery. On the west side, you can ride up the hill to see the views towards the open sea or coastal scenery around Klayar. On the east side you can go up to the rock. In this place there is a sort of fountain from the rock hole blows of the waves that hit the southern coast.
The effects of a blow pipe on the beach produces a spray of water as high as tens of meters which followed the sound of screeching. Bursts like a geyser. It happens periodically. The phenomenon was caused by the suppression of sea water and the air trapped inside the channel along the cracks of rocks by the waves.
Typical Klayar beach is a beach that can be enjoyed from the scenery and atmosphere, not the typical beach suitable for swimming. If you’re happy with the photography, the beach is suitable for immortalized in the camera.
Klayar coast of Yogyakarta distance of approximately about 110 km, the route Jl. Wonosari – Pathuk – Wonosari – Pracimantoro – Giritontro taken in about three hours. Given Klayar beach has not been traversed by public transport, then to the location you have to use private vehicles such as motorcycles or cars.
Among several other beaches in Pacitan, in my opinion Klayar coast is the most attractive coastal scenery. You are fond of beaches is guaranteed not regret visiting this beach 
Overview of the beach Klayar Pacitan:
* There is no accommodation
* There have been several food stalls serving meatballs, and chicken noodle soup
* To go to the beach Pacitan charged at around Rp 6,000, – (one motorcycle plus two people)
* There is no public transportation to the beach Klayar.

Sumber : www.kelilingnusantara.com
Description: Klayar Beach on Pacitan – East Java Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Klayar Beach on Pacitan – East Java


Shares News - 04.08
Read More Add your Comment 0 komentar


Tempat Eksotik Saat Jogja Dikepung Wisatawan " Kembang Arum "




Tampaknya slogan Jogja sebagai kota budaya dan pariwisata telah membumi ke berbagai penjuru. Bukan hanya wisatawan domestik, pelancong dari bermacam penjuru dunia juga menyambangi Jogja.

Hampir setiap akhir pekan, bahkan setiap hari, ada saja wisatawan yang mengunjungi Jogja. Entah ke Sleman, Kulon Progo, Bantul, ataupun Gunung Kidul, orang awam menyebut itu Jogja.
Akhir-akhir ini, beberapa destinasi wisata baru muncul sebagai alternatif tujuan wisata di Jogja. Sebutlah Pantai Pok Tunggal, Goa Pindul, Goa Jomblang, dan Air Terjun Sri Gethuk di Gunung Kidul yang menjadi primadona baru. Dampaknya, jalan raya Jogja-Gunung Kidul padat, hampir seperti kawasan Puncak di Bogor setiap akhir pekan.



Saya yang cenderung menyukai tempat yang tidak terlalu ramai pun mencari celah, di manakah tempat yang bebas kepungan wisatawan saat akhir pekan?
Akhirnya saya memutuskan, ingin mengunjungi beberapa desa wisata yang tersebar di Propinsi DIY ini untuk menuntaskan akhir pekan.

Saya masih ingat, 2009 silam pernah mengunjungi Kecamatan Turi di Kabupaten Sleman dalam rangka upgrading dan melaksanakan social activity semasa aktif di organisasi mahasiswa. Saya pun melewati rute yang sama, ringroad utara-Jl. Palagan-Kecamatan Turi.
Setelah melakukan perjalanan kurang dari satu jam, dominasi pohon salak sudah menyeruak. Saya pun mengikuti petunjuk arah menuju Desa Wisata Kembang Arum.

Sesampai di Kembang Arum, rumah-rumah Joglo, fasilitas outbond, dan kali kecil menjadi obyek yang menarik untuk dinikmati.

Saya terpesona dengan arsitektur joglo yang ada di Kembang Arum. Ada bermacam versi joglo yang juga bisa disewa untuk menginap (home stay), untuk acara pernikahan, maupun restoran.

Berikut penampakan joglo-joglo di Desa Wisata Kembang Arum:
13496050471327380558
Desa Wisata Kembang Arum, Sleman
13496040601573644069
Sumber : wisata.kompasiana.com
Description: Tempat Eksotik Saat Jogja Dikepung Wisatawan " Kembang Arum " Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Tempat Eksotik Saat Jogja Dikepung Wisatawan " Kembang Arum "


Shares News - 23.55
Read More Add your Comment 0 komentar


Mengintip Koleksi Museum Tertua di Indonesia




Museum memang identik dengan benda-benda jadul dan kuno, sehingga banyak dari kita yang kurang berminat untuk mengunjunginya. Padahal dengan berkunjung ke museum, kita akan lebih tahu akan berbagai hal khususnya yang berkaitan dengan sejarah masa lampau.  Terlebih jika yang kita kunjungi merupakan musim tertua di Indonesia. Pasti benda-benda koleksinyapun juga banyak yang sudah berusian ratusan tahun. Yah, museum tersebut tak lain adalah Museum Radya Pustaka.
1348041009145236766
Museum Tertua di Indonesia
Museum Radya Pustaka terletak di Jalan Slamet Riyadi (tak jauh dari THR Sriwedari) Surakarta. Museum yang konon merupakan museum tertua di Indonesia tersebut didirikan pada tanggal 20 Oktober 1890 M (tepatnya hari Slasa Kliwon tg. 15 Mulud EHE 1900) atau lebih kurang 122 tahun yang lalu oleh KRA Sosrodiningrat IV. Pada awalnya museum ini berada di salah satu ruang di kediaman Beliau di Kepatihan, namun atas prakarsa Sri Susuhunan Paku Buwana X museum dipindahkan ke Loji Kadipolo (yang menjadi lokasi museum sekarang ini) yang dibeli oleh PB X dari seorang warga negara Belanda bernama Johannes Busselaar.
13480425711221798578
Bagian depan museum 
13480426061235480014
Arca dan lumpang batu di bagian depan museum
Beberapa waktu lalu museum ini sempat menjadi buah bibir, manakala arca-arca batu koleksi museum dicuri oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Toh pada akhirnya arca-arca yang dinyatakan hilang tersebut berhasil ditemukan di Belanda dan berhasil dikembalikan seperti sediakala. Ternyata meskipun sudah tua museum ini memiliki banyak keistimewaan ya. Yuk kita lihat ke dalamnya!
13480432661416134571
Pintu utama museum
13480433051565735970
Bagian teras museum
1348043864311019313
Batu Peringatan di teras
Di depan museum terdapat sebuah patung Ronggowarsito (salah satu pujangga beken di tlatah Jawa). Patung ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 11 Nopember 1953. Sebelum mencapai gedung museum, berjejer arca-arca dan lumpang-lumpang batu berbagai ukuran.  Untuk masuk ke dalam gedung museum, dikenakan karcis masuk yang terbilang sangat murah (Rp. 2.500,- per orang). Dibagian teras gedung terdapat arca-arca dan meriam kuno peninggalan jaman Belanda, dan juga batu peringatan yang menempel di dinding.
13480437591567332964
Patung KRA Sosrodiningrat IV 
1348043977456742413
Ruang pertama museum
Begitu melewati pintu utama, kita akan langsung melihat patung KRA Sosrodiningrat IV (pendiri museum) di bagian tengah ruangan. Sedangkan dibagian kiri dan kanan terdapat seperangkat meja kursi tua, dengan lemari-lemari kaca yang menyimpan berbagai koleksi wayang. Di belakangnya terdapat lorong dengan ruangan di bagian kiri dan kanannya. Di lorong sini terdapat beberapa koleksi senjata tajam seperti keris dan tombak dan juga berbagai macam sabit.
13480443932021575894
Koleksi sejam 
13480444352053235775
Koleksi keris
Di bagian timur lorong digunakan untuk menyimpan koleksi gerabah dan piala porselen yang merupakan hadiah dari Napoleon Bonaparte. Sedangkan di sisi kanan (bagian barat) dipergunakan untuk menyimpan koleksi berbahan perunggu seperti berbagai gong, arca-arca perunggu, maupun sebuah lonceng perunggu.
13480449431766807263
Koleksi Gerabah 
1348044973737669452
Koleksi perunggu
1348045008470033081
Awas, lonceng beracun
Di bagian berikutnya, di sisi kiri (Timur) terdapat sebuah perpustakaan kecil. Meskipun kecil, namun perpustakaan ini mempunyai ribuan koleksi di dalamnya. Dan mayoritas koleksinya merupakan naskah buku kuno yang sudah berusia ratusan tahun.  Salah satunya berupa “Serat Centhini” asli yang bertuliskan huruf Jawa. Namun bagi anda yang tidak mengerti huruf Jawa, tak perlu kuatir karena di tempat ini juga terdapatNaskah Carik Tedhakan (Turunan). Namun meskipun begitu, tetep saja masih susah dimengerti, karena masih berupa tembang-tembang Jawa seperti Dhandanggulo, Pangkur, Sinom, Mijil, Asmorodono dan lain sebagainya. Sedangkan di ruang yang bagian kanan merupakan tempat koleksi relung rambut Budha yang terbuat dari perunggu.
1348045644580777450
Perpustakaan yang kaya naskah kuno
1348045690134051590
Salinan naskah kuno berhuruf Jawa 
134804573255154275
Serat Centhini = Kamasutra Jawa? 
Memasuki ruang berikutnya, kita akan melihat seperangkat gamelan Jawa lengkap dengan gelaran wayang kulitnya. Inilah ruangan terbesar di museum ini. Di bagian tepi ruangan terdapat koleksi benda-benda kuno seperti alat pengangkut sesaji keraton Surakarta, sarang burung dengan ornamen naga, mesin ketik berhuruf Jawa, dan masih banyak lagi.
13480460031018124843
Seperangkat gamelan Jawa
1348046069827697083
Sangkar burung dgn ornamen naga
1348046106320757926
Mesin Ketik berhuruf Jawa 
Di bagian kanan (Barat) terdapat sebuah ruangan yang berbau khas harum dupa. Yah disinilah tersimpan koleksi Kyai Rajamala yang masih dikeramatkan karena dipercaya masih memiliki linuwih. Rajamala berupa kepala raksasa yang digunakan untuk hiasan kapal kerajaan. Sedang di sisi lain digunakan untuk ruang memorial KG Panembahan Hadiwijaya.
13480463701682112310
Kyai Rajamala yang dikeramatkan 
13480464111723308519
Ruang Memorial 
Di belakang ruang ini terdapat koleksi yang tak kalah menarik. Yakni berupa koleksi berbagai uang kuno dari berbagai negara, dan berbagai miniatur seperti miniatur Sanggabuana, Makam raja-raja Mataram di Imogiri, dan juga Masjid Agung Surakarta.
13480465881198418368
Miniatur Sanggabuana 
13480466231033865251
Miniatur Masjid Agung Surakarta
13480470711996647280
Koleksi uang kuno 
Tak jauh dari tempat ini merupakan ruangan terakhir bagian museum. Namun di sinilah terdapat koleksi benda-benda berharga. Karena di ruangan terakhir sinilah kelima arca yang sempat hilang itu berada. Kelima arca tersebut arca Agustya Siwa Mahaguru, Durga Mahesa Suramadini, Mahakala, Durga Mahesa Suramadini II dan Siwa. Arca-arca tersebut disusun berjejer keliling ruangan, dengan lingga di bagian tengahnya.
1348047223518099728
Ruangan terakhir yang banyak arca 
Meski hanya merogoh kocek sebesar Rp. 2.500,- ternyata begitu banyak benda-benda dan sastra kuno yang bisa kita saksikan di museum ini.  Jadi siapa bilang berwisata itu harus menelan biaya yang “mahal”. Selain itu dengan mengunjungi museum berarti kita sudah menghargai sejarah dan kebudayaan kita. Bukankah ada ungkapan 
Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai sejarahnya“?

Description: Mengintip Koleksi Museum Tertua di Indonesia Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Mengintip Koleksi Museum Tertua di Indonesia


Shares News - 05.27
Read More Add your Comment 0 komentar


Dasar-Dasar Berkemas Ringkas "Simple Packing"



Kiat-kita berikut adalah tentang bagaimana berkemas ringkas untuk Anda sendiri jika bepergian sendiri. Silakan berbagi informasi ini pada teman atau keluarga Anda.

Bahan Pakaian

Pilih bahan yang cepat melepasnya kelembaban/air, antara lain katun, nylon dan polyester. Bahan-bahan ini ketika dicuci dan dijemur akan kering dengan cepat. Denim membutuhkan waktu lama untuk kering, jadi usahakan tidak membawa jeans jika Anda akan mencucinya.

Ketebalan Pakaian

Untuk tujuan bersuhu panas (20°C ke atas) tidak usah membawa pakaian yang tebal seperti kulit, wol atau jeans. Semakin tipis maka semakin ramping bentuk tas Anda karena isinya semakin efisien/padat.

Kombinasi Warna

Usahakan membawa atasan dan bawahan yang warnanya dapat dikombinasikan satu sama lain tanpa kecuali, sehingga pilihan Anda untuk satu hari semakin banyak, dan meningkatkan kepercayaan diri. Misalnya, warna-warna netral, pastel atau lembut. Saran saya, bawahan usahakan khaki atau biru gelap atau hitam, atasan bisa kombinasi coklat tua, putih, hijau muda/lumut, biru navy, atau terakota/oranye. Kaus kaki hitam atau putih saja. Sepatu atau sendal berwarna coklat atau hitam. Silakan sesuaikan sendiri.

Rancangan Pakaian

Jika Anda memiliki rompi atau kemeja berkantung, itu akan sangat membantu mengurangi beban di tas Anda, dan memudahkan untuk menyimpan dan mengambil dokumen penting seperti paspor atau alat tulis.

Komposisi

Formula dasarnya untuk satu ransel: dua-tiga kaus oblong, dua kemeja, dua-tiga celana pendek, dua celana panjang, enam (pasang) pakaian dalam, tiga pasang kaus kaki, peralatan mandi dalam satu tas kecil, handuk kecil tipis dan tas baju kotor yang bisa dilipat.
Tentu, formula dasar itu dapat disesuaikan berdasarkan musim/suhu, gender, keperluan sampai kepercayaan. Misalnya:
Musim dingin: kaus oblong semuanya lengan panjang, ditambah satu jaket berbahan tahan dingin/air. Celana pendek bisa ditiadakan, diganti kaus kaki dan tambah satu celana panjang hangat. Gunakan teknik layering, yakni menimpa lapisan baju satu dengan yang lain untuk menciptakan efek hangat, dan menghemat tempat di tas.
Berhijab: tambahkan dua-tiga hijab, ganti kaus oblong menjadi kaus lengan-panjang, hilangkan celana pendek.
Rapat bisnis: hilangkan kaus oblong, tambahkan kemeja, tambahkan jas. Untuk wanita, silakan mengganti celana panjang dengan rok, misalnya.

Durasi Perjalanan

Bepergian untuk tiga hari? Anda tidak perlu mencuci. Bepergian untuk satu minggu? Mencuci satu kali. Bepergian dua minggu? Mencuci dua-tiga kali. Di manakah kita bisa mencuci? Beli deterjen di tempat tujuan dan cuci di wastafel penginapan, gunakan jasa laundry setempat, atau pinjam mesin cuci di penginapan. Masukkan biayanya dalam perencanaan perjalanan.

Elektronik

Gunakan wadah protektif seperti sarung, lalu belilah tas yang bisa mengakomodir peralatan elektronik khusus seperti komputer jinjing atau kamera.

Perawatan Tubuh

Selalu bekali diri Anda dengan sikat gigi, handuk dan sisir. Untuk yang lain seperti odol, sabun, deodoran, parfum, pelembab, sampo dan pencukur dapat disesuaikan berdasarkan transportasi yang digunakan (darat, Anda bebas menggunakan cairan; udara, Anda tidak diperkenankan membawa cairan atau benda tajam), daerah tujuan (musim, lokasi strategis atau tidak). Jika tidak bisa membawa semua, belilah di daerah tujuan.

Titipan/Oleh-oleh

Ada beberapa alternatif: masukkan bagasi, masukkan ransel/tas jinjing jika masih cukup, atau kirim ke daerah tujuan. Jika dititipi barang elektronik seperti iPad, dan Anda hanya membawa satu ransel, silakan negosiasikan dengan penitip apakah bisa boksnya ditinggal, misalnya.
Beberapa kiat di atas hanya dasar-dasarnya, silakan sesuaikan dengan kebutuhan Anda, tetapi tetap berpegang pada prinsip berkemas ringkas. Tentu, jika memang yang perlu dibawa adalah banyak tas, silakan, tetapi tetap jadikan berkemas ringkas sebagai prioritas Anda.
Description: Dasar-Dasar Berkemas Ringkas "Simple Packing" Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Dasar-Dasar Berkemas Ringkas "Simple Packing"


Shares News - 20.53
Read More Add your Comment 0 komentar


Wajah Baru Malioboro Yogyakarta




Malioboro Yogyakarta akan menampilkan wajah aslinya yakni menampilkan bangunan cagar budaya serta memberi akses luas bagi pejalan kaki.

penataan malioboro,cagar budaya,keselarasan
Annisa Prasetio/FK
Jalan Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta, tentu saja sudah tidak asing di telinga. Inilah salah satu objek wisata yang terkenal dengan pusat perbelanjaan khasYogyakarta. Dari makanan, pakaian, pernak pernik, dan apapun tentang Yogya hadir disana. Tak heran bila Malioboro tak pernah sepi dari incaran pengunjung baik yang berwisata ataupun sekedar jalan-jalan.
Untuk menambah daya tarik wisatawan, kini Malioboro punya wajah baru. Pada Minggu (12/8), Malioboro memantapkan visi misinya untuk menjadi ruang publik terbuka dan toleran bagi pengunjung. Malioboro pun akan mencerminkan wajah aslinya kembali seperti tahun 1977 silam.
Dalam acara launching acara wajah baru Malioboro, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, wajah baru adalah menjadikan Malioboro sebagai kawasan bersih, tertib, dan nyaman.
“Berbagai persoalan Malioboro seperti ketidaknyaman, semrawut, kemacetan, kebersihan, dan lainnya mulai akan diperbaiki secara sungguh-sungguh. Wajah asli Malioboro akan dikembalikan lagi sehingga pengunjung benar-benar merasa nyaman bila datang ke sini,” kata Haryadi.
malioboro,yogyakarta,wajah baru,cagar budaya,ramah pejalan kakiOlivia Lewi/Wajah Baru Malioboro Yogyakarta
Untuk permak wajah ini, Malioboro ditata secara vertikal dan horizontal. Penataan vertikal menyangkut pengembalian wajah bangunan budaya asli dengan membersihkan papan reklame melintang. Hal ini bertujuan menampilkan kembali serta melestarikan cagar budaya bangunan bergaya Hindis dan China yang jumlahnya mencapai puluhan.
Penataan horizontal berkaitan dengan penataan jalur lambat dan infrastruktur jalan untuk memperluas pemandangan. Berkaitan dengan keberadaan jalur lambat, mulai saat ini kecepatan kendaraan yang melintas Malioboro dibatasi maksimal 30 km/jam .
Sementara itu, untuk penataan infrastruktur dilakukan dengan penghilangan pot-pot tanaman dengan tanaman kecil dan memperbanyak zebra cross untuk akses pejalan kaki.
“Malioboro memiliki icon baru yakni ramah untuk pejalan kaki. Dengan demikian, kesempatan pengunjung untuk menikmati Malioboro lebih lama bisa terwadahi. Pengunjung tidak perlu lagi takut terhadap ancaman kemacetan,” kata Haryadi.
Penataan ini akan dilakukan secara bertahap dengan tahap pertama dilakukan hingga Jl. Dagen. Untuk selanjutnya, seluruh stakeholder harus melaksanakan komitmen bersama untuk mengembalikan wajah asli Malioboro. Sebagai contoh, pemilik toko di sepanjang Malioboro yang menempati bangunan lama secara sadar harus menurunkan reklamenya.
Istimewanya lagi, penataan wajah baru ini juga dibarengi dengan diresmikannya seragam khas Yogyakarta. Seragam khas ini merupakan perbaduan antara kain lurik dan batik. Seragam ini nantinya akan digunakan oleh semua stakeholder yang ada di Yogyakarta baik pelaku wisata maupun pejabat pemerintahan.
malioboro, kota baru, yogyakarta, cagar budayaGunawan Kartapranata
Gubernur DIY Sri Sultan Hemengkubuwono X menyambut baik penataan wajah baru Malioboro ini karena mampu melestarikanicon sebagai kota budaya akan tetap terjaga.
Sultan berharap penataan selalu berbasis pada pembangunan berwawasan lingkungan. Untuk itulah tanaman-tanaman kecil di sepanjang Malioboro perlu diperbanyak. Bahkan tak hanya sekedar tanaman, namun tanaman dengan filosofi tersendiri.

Malioboro masa lalu
Budayawan Sutaryo bercerita sedikit tentang wajah lama Maliboro. Pada tahun 1970an, Malioboro memang benar-benar mencerminkan khas Yogyakarta. Setiap malam, seniman Yogyakarta akan berkumpul di emperan untuk berkreativitas. Waktu itu pula belum banyak bisnis berkembang. Jalanannya pun masih bersih dan belum ada kemacetan.
“Tidak bisa dipungkiri dengan berkembangnya zaman, Malioboro akan berubah. Meski perubahan itu ada, Malioboro tetap memperhatikan aspek sosio kultural,” katanya.
Mengembalikan wajah asli Malioboro memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kesadaran seluruh stakeholder untuk menjadikan Malioboro sebagai kawasan yang bersih, nyaman, dan ramah lingkungan. 
Description: Wajah Baru Malioboro Yogyakarta Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Wajah Baru Malioboro Yogyakarta


Shares News - 03.03
Read More Add your Comment 0 komentar


10 Tempat Paling Indah di Medan




Medan merupakan kota yang memiliki sejuta keindahan panorama. Ibu kota Sumatera Utara ini memiliki ratusan tempat bersejarah yang patut untuk dikunjungi. Tak hanya itu, medan juga surga bagi para pecinta kuliner. Ada ribuan jenis masakan khas yang terdapat di Medan. Ada pula tempat-tempat eksotis yang wajib anda kunjungi, berikut ini adalah 10 tempat yang wajib anda kunjungi ketika anda berwisata di Medan.
Berbicara soal Medan, juga berbicara Danau Toba. Danau yang terletak tidak jauh dari kota Medan ini menjadi salah satu ikon di Sumatera Utara. Maka pantaslah kalau tak lengkap ke Medan kalau belum mengunjungi Danau Toba. Danau Toba menawarkan pemandangan alam yang eksotis, dengan perbukitan yang mengelilingi danau dan sejuknya udara pegunungan. Danau Toba juga tempat yang cocok bagi anda untuk melepas lelah dan bersantai. Anda dapat mengelilingi danau dengan perahu atau sampan yang ada di tempat penyewaan. Selain itu, terdapat kafe, penginapan, dan rumah makan yang melengkapi wisata anda. Tak heran tempat yang satu ini menjadi incaran pelancong yang singgah di Medan.
Bukit Lawang terletak di kaki Gunung Leuser. Tempat ini merupakan salah satu tempat rehabilitasi bagi orang utan di Sumatera Utara. Bukit lawang merupakan perbukitan dengan pepohonan yang hijau, sungai dengan air yang jernih, cocok untuk bersantai dan melepas penat dari pekerjaan sehari-hari. Tempat ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan tiap tahunnya, disamping kita dapat melihat orang utan, di sini para pelancong sering berenang dan berendam di aliran-sungai Bahorok, yang merupakan sungai terbesar di kawasan ini. Selain itu, di Bukit Lawang ada wisata air yang dinamakan Tubing. Para pengunjung dapat menikmati derasnya aliran sungai Bahorok sambil meluncur di atas ban karet yang dapat memacu adrenalin anda.
Wisata alam yang satu ini terletak di kecamatan Sibolangit, kabupaten Deli Serdang. Namanya Air Terjun Dua Warna. Air Terjun Dua Warna terletak di kawasan hutan di Gunung Sibayak. Lokasinya masih asri, pemandangan di sekitar air terjun dipenuhi pepohonan hijau dan bebatuan. Udara di sekitar kawasan ini sangat sejuk dan suasanannya pun tenang. Tak jarang pemandangan beberapa hewan khas yang meilntas di daerah ini. Pemandangan air terjun dengan warna biru dan hijau ini dapat menenangkan pikiran anda. Anda juga dapat relaksasi di bawah derasnya aliran air di sini.
Pulau Samosir merupakan objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan sepanjang tahun. Pulau Samosir terletak tidak jauh dari Danau Toba. Pemandangan alam di Pulau ini mampu memukau turis asing maupun lokal untuk datang ke tempat ini. Di Pulau Samosir juga terdapat tempat-tempat menjual aksesoris dan pernak-pernik khas Sumatera Utara. Ada patung, gelang, ulos, baju dan lain-lain. Yang unik lagi, di pulau samosir ini terdapat dua buah danau kecil di puncaknya. Perbukitan hijau, perairan danau yang jernih, dan udara yang sejuk menghiasi pulau kecil di tengah Danau Toba ini.
Bukit Gundaling merupakan perbukitan di kecamatan Berastagi. Bukit Gundaling merupakan bukit yang sering didaki oleh komunitas pecinta alam yang ada di Medan. Biasanya para pecinta alam melakukan pendakian pada akhir pekan. Bukit Gundaling memiliki ketinggian 1575 meter di atas permukaan laut. Dari puncak bukit ini, anda dapat melihat pemandangan lalu lintas di kota Medan. Anda juga dapat menyaksikan matahari terbit dan tenggelam yang menakjubkan dari atas bukit ini. Jalanan di bukit ini tidak terlalu terjal, sehingga bagi pemula yang ingin mendaki bukit ini tidaklah sulit. Tempat ini sangat cocok bagi anda yang gemar mendaki gunung, dengan pemandangan yang elok di sepanjang perjalanan.
Tempat yang cocok saat anda berlibur bersama keluarga di Medan adalah Green Hill City. Kawasan ini merupakan sebuah taman dan perumahan elit. Di dalamnya terdapat arena bermain untuk keluarga anda, yaitu Green Hill Park. Ada waterpark, waterboom, dan aneka wahana menarik lainnya seperti Roller Coaster, Kincir Raksasa, dan lain-lain. Green Hill City terletak di Kecamatan Sibolangit. Letaknya di kawasan pegunungan, sehingga suasanannya sejuk. Di Green Hill Park ini terdapat arena untuk bermain bagi balita juga. Jangan lewatkan tempat ini jika anda berkunjung ke Medan.
Air Terjun Sipiso-piso terletak di kecamatan Merek, Karo, Sumatera Utara. Pemandangan Air Terjun Sipiso-piso sungguh menakjubkan. Pesona alam sekitar yang masih hijau dengan udara yang segar, membuat tubuh kita “fresh” kembali. Tempat ini sangat cocok untuk menenagkan pikiran anda. Air terjun ini memiliki ketinggian 100 meter. Bentuknya yang mirip piso atau pisau, membuat masyarakat setempat menamainya dengan Air Terjun Sipiso-piso.
Gunung Sibayak atau Gunung Raja, merupakan gunung aktif yang berada di kecamatan Berastagi. Sekitar 2 jam dari Medan. Gunung ini memiliki keunikan tersendiri pada kawahnya. Terdapat bebatuan yang dapat mengeluarkan asap di sekitar kawah gunung ini. Gunung ini memiliki ketinggian 2.094 di atas permukaan laut. Kawahnya berdiameter 200 meter. Gunung ini juga mampu menarik minat wisatawan, karena di puncak gunung ini kita dapat melihat pemandangan kota Medan dan Berastagi dengan jelas. Tak jarang juga dilakukan pendakian di gunung ini. Anda juga dapat menikmati indahnya pemandangan matahari terbit dan tenggelam di kota Medan dari puncak gunung ini.
Berbeda dengan Danau Toba, Danau Siombak ukurannya lebih kecil dan lebih dangkal. Namun tak kalah dengan Danau Toba pemandangannya. Danau ini terletak di Medan Marelan, dapat ditempuh dengan 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan dari kota Medan. Dulunya danau ini merupakan rawa-rawa,  tanah yang di keruk di danau ini digunakan untuk membangun jalan Belmera. Danau ini dikelilingi oleh kawasan perbukitan nan hijau. Anda dapat memancing atau berkeliling di Danau Siombak ini. Suasana di Danau ini sangat tenang. Saat malam hari, terdapat pemandangan lampu-lampu yang menghiasi pinggiran danau ini.
 Jika anda sedang berwisata di Medan, Sungai Sembahe merupakan tempat yang cocok bagi anda untuk relaksasi. Tempat dimana anda dapat berendam sepuasnya. Aliran sungai ini tidak terlalu besar, dengan bebatuan yang menghiasi sungai ini. Air sungai ini sangat jernih. Waktu yang cocok untuk berendam adalah pagi hari, ketika matahari baru menyingsing, setelah berendam anda dapat berjemur di atas bebatuan yang ada di sungai ini, sambil menikmati hangatnya sinar matahari. Tempat yang satu ini menjadi agenda wajib anda ketika anda berkunjung ke Medan.
Description: 10 Tempat Paling Indah di Medan Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: 10 Tempat Paling Indah di Medan


Shares News - 02.03
Read More Add your Comment 0 komentar


Pulau Lengkuas primadona pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung




Pulau Lengkuas adalah salah satu primadona pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pulau ini merupakan satu dari ratusan pulau yang mengelilingi Pulau Belitung. Daya tarik utama di pulau ini adalah sebuah mercusuar tua yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1882. Hingga saat ini, mercusuar tersebut masih berfungsi dengan baik sebagai penuntun lalu lintas kapal yang melewati atau keluar masuk Pulau Belitung.

Secara spesifik, lokasi dari Pulau Lengkuas ini berada di sebelah utara Pantai Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Keindahan panoramanya yang dihiasi dengan banyaknya batu granit yang unik, pasir putih dan air laut yang jernih menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Belitung. Pulau kecil yang bisa dikelilingi dalam waktu 20 menit ini, bisa didatangi dengan perahu sewaan dari Tanjung Binga maupun Tanjung Kelayang.



Lengkuas adalah pulau kecil, terletak di arah Utara desa Tanjung Binga. Luas totalnya kurang dari satu hektar. Di seputar pulau ada banyak pulau batu-batu granit yang bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki melintasi laut yang dangkal dengan kedalaman kurang dari 1.2m. Struktur batu-batu granitnya juga unik dan berbeda dengan tempat-tempat lain dengan kombinasi pantai yang berpasir putih dan pepohonan. Air lautnya benar-benar jernih, anda bisa dengan jelas melihat ke dasar laut termasuk ikan-ikan yang berenang didalamnya. Ini adalah tempat yang menyenangkan untuk bermain di air laut atau snorkling. 



Mahkota dari pulau Lengkuas sebenarnya adalah sebuah mercusuar tua, dibangun oleh Belanda sejak tahun 1882. Kami tidak memiliki informasi tentang tinggi dari bagunan ini, perkiraan kami kurang lebih sama dengan bangunan 12 lantai. Kurang lebih 50m. Setiap pengunjung bisa dengan bebas naik menuju puncak mercusuar. Ini akan sedikit sulit karena memerlukan tenaga ekstra, tapi jangan khawatir tindakan anda tidak akan sia-sia. Pemandangan dari puncak mercusuar Lengkuas begitu indah untuk hanya diceritakan. Benar-benar indah, 360 derajat keliling pulau dan sekitarnya. Jika anda naik kesana, jangan lupa membawa kamera, biarkan karya foto anda menceritakan keindahannya. 




Hanya ada 3 orang yang tinggal di Lengkuas. Mereka adalah operator dari Mercusuar. Mereka sangat ramah kepada setiap pengunjung. Perlu diketahui, persediaan air sangat terbatas di pulau ini, meskipun ada tersedia toilet, mohon gunakan air secara bijaksana. Tempat ini terasa sangat releks, angin yang bertiup terasa segar sekali, anda bisa berjemur dan beristirahat di atas pasir putih yang mengelilingi pulau di bawah lindungan pohon-pohon kelapa. 



Lengkuas bisa dicapai dengan menyewa perahu dari Tanjung Binga. Harga sewa kira-kira Rp 350 ribu untuk sekali perjalanan yang biasanya menghabiskan waktu setengah hari. Lama perjalanan dari pantai di Belitung ke Lengkuas hanya kira-kira 30-45 menit. Perahu sewaan tersebut bisa membawa 30-40 orang dan ini adalah perahu nelayan yang biasanya digunakan untuk mencari ikan pada malam hari. Perahu ini cukup unik, dimana terdapat rangka di kedua sisi perahu yang membuat perahu ini menjadi stabil meskipun berlayar di ombak yang cukup besar. 



Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi Lengkuas adalah bulan Maret - November. Selama masa ini ombak laut cendrung lebih tenang, sehingga anda bisa menikmati perjalanan dengan perahu, snorkling dan berenang di perairan yang jernih seperti terlihat dari foto-fotonya. Selama masa Desember - Januari, ombak mungkin lebih besar dari biasanya, dan kadangkala hujan sepanjang hari. 

Description: Pulau Lengkuas primadona pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Pulau Lengkuas primadona pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung


Shares News - 18.32
Read More Add your Comment 0 komentar